Dinamika Bangkutaman

Band asal Yogyakarta yang sudah berkiprah di dunia musik independent Bangkutaman, akhirnya bisa merayakan album kedua “Dinamika” mereka dengan tajuk “Rilis di toko” bertempat di Demajors Mbloc (23/05) setelah penantian 11 tahun dari album sebelumnya “Ode Buat Kota”. Beberapa pertanyaan terlontar perihal jarak waktu serta bagaimana proses dibalik “Dinamika” dan cerita seputar “tautautur” Bangkutaman di Jepang, simak wawancara singkat Lee Cooper dengan Bangkutaman dibawah ini.


Halo, apa kabar Bangkutaman, selamat atas “Rilis di toko” dinamika nya. Rencana terdekat apa setelah akhirnya pecah telur “Rilis di toko”?

Acum: Halo, kabar baik, terimakasih atas apresiasinya, setelah Rilis Di Toko kita lagi mau siap-siap tur album, mudah-mudahan dalam waktu dekat ini.  

Utha: Halo kabar baik, yes abis ini mau tur, dan semoga bisa bikin showcase dinamika juga

Mada: Halo, baik-baik. Yoiks, tur lagi. Doain aja lancar ya

Bangkutaman at Rilis Di Toko

Perlu waktu 11 tahun dari Ode buat kota menuju dinamika, apakah memang dari Bangkutaman nya sendiri ingin rehat sejenak untuk berkreatif atau disibukan dengan hal diluar musik?

Acum: Sebetulnya gak rehat-rehat amat. 2016 kita rilis EP Rileks, berikut versi live akustiknya di The Backstage Session (2017), kita juga sempet bikin single termasuk jingle campaign buat lingkungan sisanya manggung-manggung di festival. Jadi gak sepenuhnya rehat sih. 

Utha: Ya, sebenernya disela sela itu rilis beberapa single, kita sempet rilis single religi juga Manusia Dalam Tanda Tanya

Mada: Sempet juga bikin project ya sama Bin Harlan dengan nama Dam Dam Pop!

Bangkutaman at Rilis Di Toko

Dinamika apa saja yang sudah dilewati saat mengerjakan album “Dinamika” itu sendiri? 

Acum: haha, banyak sih. Yg utamanya sih gitaris kita, Irwin left the band, lumayan bikin sulit pas mau regroup lagi, tapi untungnya berbekal materi baru, kita bisa tetep jalan. Sisanya paling ya wabah Covid, tapi ya tetep bisa gas terus rekaman.  

Utha: Covid, terus harus adaptasi aransemen baru, akhirnya arah musiknya juga baru

Mada: Lika liku kehidupan, terutama gue saat itu kantor tempat gue kerja bangkrut..hehe


Kilas balik ke tahun 2022, bisa diceritakan perihal “tautautur japan’? Awal mulanya bagaiamana?

Acum: Sebelum Jepang kita emang udah bikin seri #TauTauTur ke beberapa kota dari Jawa ke Bali. Nah, pas kebetulan dari SRM (Booking Agent kita) punya slot main di sebuah festival namanya Tokyo Beyond Festival di Jepang, trus ya udah sekalian aja kita panjangin jadwalnya jadi tur ke beberapa titik di Jepang. 

Utha: Yes ini masuk rangkaian TauTauTur yang dibuat bangkutaman tahun lalu

 

 Ada cerita menarik apa selama tautautur japan? 

Acum: wah ada banyak, dari penerbangan yang menyenangkan, udara dingin musim gugur Jepang yang jahat, sake yang kebanyakan, sepedaan di musim gugur di Kyoto sekalian bikin videoklip, indahnya old time japan ketika main di Nara, dll    

 

Tempat favorit selama tautautur jepang? Bisa panggung, kuliner apapun itu.

Acum: Nara! Udah pasti, daerahnya sepi, rumah-rumah jadul, ternyata pemandangan film Doraemon itu nyata adanya. 


Berbicara tentang inggris, adakah pengaruh subkultur hingga musisi atau band asal inggris dalam proses kreatif baik di Bangkutaman atau luar Bangkutaman?

Acum: kita dibesarkan dari lingkungan musikal yang sama, awalnya memang kita kerap mengcover Stone Roses di setiap panggung kita sampai akhirnya itu jadi bagian dari proses baik manggung maupun kreatif kita pada awal karier.  

Utha: Ya awalnya sih bawain Stone Roses dan pengaruhnya cukup kuat terutama di album Garage of The Soul dan Love Among the Ruins tahun 2003.

Mada: Ada, coba dengar materi awal bangkutman.

Bangkutaman at Rilis Di Toko

Panggung terbaik Bangkutaman?

Acum: dari saya sih ada dua: di bar kecil di Parc, Jaksel era 2004/05 sampai panggung besar di festival Baybeats di Singapura tahun 2014.  

Utha: Love Among the Ruins showcase di MblocFest, Irwin mantan gitaris ikutan jamming dadakan, abis bangkutaman yang main rumahsakit, suasanya kaya era jaman Indies berjaya haha

Mada: Kalo dari gue Baybeat Fest, Rock in Region Singapura, Jangan Marah Tur (Purwokerto), Mbloc Fest.


Masih explore musik-musik masa kini?

Acum: masih banget, gue lagi suka dengerin Crayola Eyes.

Utha: Masih, gue lagi denger Sasan Fai judulnya Don’t Go 

Mada: Kebetulan masih, gue lagi dengerin Pelteras

 

Pengaruh era digital baik dari segi kreatifitas serta manajerial yang berhubungan langsung dengan Bangkutaman?

Acum: Penting buat pendengar hari ini yang lebih banyak curious dengerin musik dan sound-sound baru juga buat kita yang pengen tahu seperti apa tren musik hari ini


Utha: Wah penting banget, band gak cuma rilis lagu, tapi juga harus paham marketing terutama digital marketing

Mada: Gue jadi belajar lagi mengenai sound yang disukain pendengar saat ini. 

Bangkutaman at Rilis Di Toko

5 musisi/band Inggris favorit?
Acum: Wah, Stone Roses, The Who, Fairport Convention, Pink Floyd, XTC

Utha: The Specials, Madness, The Clash, Buzzcocks, The Damned

Mada: Ocean Colour Scene, The Smiths, Sex Pistols, Ride, New Order


 This or that:

- Vespa/Lambreta? Lambreta

- Parka/Harington?  Parka

- Jeans/Chino? Jeans 

- Clarks/Martens? Martens

- Blur/Oasis? Blur

 

 

foto oleh: @lintangsukmana

Shop now